Jumat, 12 November 2010

Bintang

Suatu malam aku tidak bisa tidur, rasanya seperti ada yang menahanku untuk tidak tidur. Entah apa, aku jadi merasa sendirian di malam yang sunyi. Semua orang yang ada di rumahku telah nyenyak tidur di balik selimut.
Malam itu aku melihat setitik cahaya terang dari salah satu genteng kamarku yang terbuat dari kaca. Langit - langit kamarku memang tidak berplafon, jadi di balik genteng kaca itu aku bisa melihat malam yang penuh bintang juga bulan yang bersinar. Cantik.
Malam itu bulan tak muncul, hanya sekumpulan kecil bintang yang berkelip temaram.Melihat cahayanya yang amat indah, aku berkhayal seandainya aku bisa menggapai bintang itu betapa senangnya hatiku. Seandainya dalam hidupku aku mempunyai satu bintang saja dari langit itu untuk menemaniku. Di saat aku tidur sendirian, di saat aku sedang menangis, di saat aku ingin berbagi cerita kejadian - kejadian setiap hariku.
Namun tiba - tiba awan muncul seperti kabut tipis yang menutupi bintangku. Perlahan cahayanya meredup. Aku memanggil bintang itu agar tidak pergi meninggalkan aku di malam yang sendirian. Tapi ia tetap pergi. Sedih hatiku tak terasa ada air mata menetes dari ujung mataku. Aku berusaha menggapai bintang itu. Aku ingin memeluknya, melindungi cahayanya agar tetap bersinar sampai awan yang menyelimutinya hilang.
Entah apa yang terjadi saat itu, aku pun tertidur dengan tangan seperti memeluk sesuatu. Lelapnya tidurku hingga aku bermimpi. Dalam mimpiku aku menggenggam sesuatu yang bercahaya terang. Aku mendekapnya erat di dadaku. Sambil tersenyum aku terus memeluk cahaya itu. Hingga pagi datang aku tetap tidur dengan tangan seperti memeluk sesuatu.
Sejak saat itu aku terus memperhatikan bintang jika malam tiba. Mungkinkah yang kupeluk dalam mimpi itu bintang?

Tidak ada komentar: