Kamis, 23 Desember 2010

Hobiku adalah menggambar, iseng-iseng bikin gambar di paint komputer. Ehhhh,,, ternyata bagus juga hehehe....





Ini adalah contoh gambar paint yang udah aku buat....

Semoga suka ya.....
Trima kasih.....


Baca Selengkapnya ......

Selasa, 07 Desember 2010

Depresi / Pengertian dan gejalanya

www.wikipedia.org/wiki/Depresi/Depresi adalah suatu kondisi yang lebih dari suatu keadaan sedih, bila kondisi depresi seseorang sampai menyebabkan terganggunya aktivitas sosial sehari-harinya maka hal itu disebut sebagai suatu Gangguan Depresi. Beberapa gejala Gangguan Depresi adalah perasaan sedih, rasa lelah yang berlebihan setelah aktivitas rutin yang biasa, hilang minat dan semangat, malas beraktivitas, dan gangguan pola tidur. Depresi merupakan salah satu penyebab utama kejadian bunuh diri.

Penyebab suatu kondisi depresi meliputi:

* Faktor organobiologis karena ketidakseimbangan neurotransmiter di otak terutama serotonin
* Faktor psikologis karena tekanan beban psikis, dampak pembelajaran perilaku terhadap suatu situasi sosial
* Faktor sosio-lingkungan misalnya karena kehilangan pasangan hidup, kehilangan pekerjaan, paska bencana, dampak situasi kehidupan sehari-hari lainnya
Gejala-gejalanya adalah :
1. Keadaan emosi depresi/tertekan sebagian besar waktu dalam satu hari, hampir setiap hari, yang ditandai oleh laporan subjektif (misal: rasa sedih atau hampa) atau pengamatan orang lain (misal: terlihat seperti ingin menangis).
2. Kehilangan minat atau rasa nikmat terhadap semua, atau hampir semua kegiatan sebagian besar waktu dalam satu hari, hampir setiap hari (ditandai oleh laporan subjektif atau pengamatan orang lain)
3. Hilangnya berat badan yang signifikan saat tidak melakukan diet atau bertambahnya berat badan secara signifikan (misal: perubahan berat badan lebih dari 5% berat badan sebelumnya dalam satu bulan)
4. Insomnia atau hipersomnia hampir setiap hari
5. Kegelisahan atau kelambatan psikomotor hampir setiap hari (dapat diamati oleh orang lain, bukan hanya perasaan subjektif akan kegelisahan atau merasa lambat)
6. Perasaan lelah atau kehilangan kekuatan hampir setiap hari
7. Perasaan tidak berharga atau perasaan bersalah yang berlebihan atau tidak wajar (bisa merupakan delusi) hampir setiap hari
8. Berkurangnya kemampuan untuk berpikir atau berkonsentrasi, atau sulit membuat keputusan, hampir setiap hari (ditandai oleh laporan subjektif atau pengamatan orang lain)
9. Berulang-kali muncul pikiran akan kematian (bukan hanya takut mati), berulang-kali muncul pikiran untuk bunuh diri tanpa rencana yang jelas, atau usaha bunuh diri atau rencana yang spesifik untuk mengakhiri nyawa sendiri

www.wikipedia.org/wiki/Depresi

Baca Selengkapnya ......

Nggak jelas !!!!

Wuuuiiiih.... bingung nih, mau diisi apa ya blogku ini????
Ya sudahlah..... yang penting ada tulisannya. penting nggak penting yang penting ada tulisannya .
Pengen bikin cerpen lagi, belum dapet inspirasinya.... apa ya????

Baca Selengkapnya ......

Rabu, 24 November 2010

Cerpen - Hujan Tengah Hari

Hujan tak henti mengguyur siang itu. Tak banyak yang bisa dilakukan oleh seorang Jojo –sang loper koran- , selain hanya duduk termangu menanti tenangnya petir yang menggelegar. Di hitung olehnya uang hasil jualan koran sejak tadi pagi.
” Masih kurang, hanya cukup buat setoran ” desahnya.
Namun hampir setengah jam berlalu hujan belum juga berhenti. Jojo bertanya kepada seseorang di sebelahnya , yang ikut berteduh , seorang bapak paruh baya menenteng tas kulit usang . Wajahnya nampak kuyu dengan pakaian safari abu-abu tua. Lelah tergurat pada garis keningnya.

” Maaf, boleh tahu sekarang pukul berapa Pak? ”
Dengan melipat ujung lengan bajunya, pak tua menunjukkan pergelangan tangannya. Jojo mengangguk dan meminta maaf. Tampaknya si bapak sedang tak memekai jam tangan. Bapak tua itu lalu berkata , ” Tadi aku keluar kelas pukul 12 tepat, perjalananku kemari hanya memakan waktu 5 menit saja. Aku sudah berdiri disini bersamamu selama setengah jam. Jadi sekarang kira-kira pukul 12 lewat 35 menit”.
” Maaf, apakah bapak adalah seorang guru? ” tanya Jojo
Bapak tua itu menoleh dengan tatapan matanya yang tajam.
” Memangnya kenapa? Apa tampangku tak pantas menjadi seorang guru? ”. Pertanyaannya membuat Jojo ketakutan. Jojo menggeleng pelan dan menjawab,
” Bukan begitu, saya hanya tidak menyangka Bapak tahu jam berapa sekarang padahal Bapak tidak memakai jam tangan. Dan seragam Bapak seperti seorang guru. Hanya itu”.
” Berapa usiamu nak? Apa kamu tidak sekolah?”
” Saya 16 tahun Pak! Hari ini saya terpaksa bolos sekolah karena saya harus mencari uang untuk membeli obat ibu saya. Padahal hari ini ada ujian matematika. Sepertinya saya harus siap menerima hukumannya minggu depan ”. Jawabnya lesu.
” Hukuman? ” Pak guru itu mengernyit.
Jojo mengangguk. Kemudian dia bercerita tentang guru matematikanya yang super killer. Sampai-sampai tak ada satu orang murid pun yang berani mendongakkan kepala jika berada di depannya. Suaranya yang menggelegar memekakkan telinga. Di tangan kanannya selalu membawa penggaris kayu panjang. Matanya menatap tajam setiap muridnya satu per satu dan siap memukul tangan murid yang tak memperhatikan pelajaran yang telah disampaikan. Setiap minggu pasti ada ujian dan tugas kelompok ataupun individu.
Setiap ujian, sang guru menyediakan lembar jawaban sendiri. Lembar jawaban harus bersih dari coretan-coretan tidak penting dan noda type-X. Juga tidak boleh ada lipatan-lipatan yang membuat kertas nampak lecek. Nama murid harus ditulis di sisi pojok atas bagian atas. Dan ditulis dengan huruf kapital, tidak boleh di singkat. Maklumlah sang guru sudah cukup berumur. Mungkin matanya tak lagi jelas melihat.
Selain itu kelas harus bersih dari debu dan sampah. Alergi katanya. Jika saat masuk kelas, keadaan kelas masih kotor maka sang guru akan mengumpat dan tak berhenti bersin. Jika sudah begitu anak satu kelas akan mendapat hukuman , mengerjakan tugas di tengah lapangan basket dengan berdiri tanpa alas kaki. Hukuman itu juga berlaku bila nilai ujian kurang dari tujuh. Tak heran jika banyak wali murid yang mengeluh tentang cara ajar sang guru. Namun tak banyak yang bisa di lakukan oleh kepala sekolah. Mengingat sang guru adalah guru teladan. Telah banyak penghargaan didapat berkat keteladannya. Bahkan sekolah mendapat predikat sekolah teladan dan terbaik.
Jojo menghela napas berat. Pak tua itu ikut menghela kemudian bertanya ,
” Kenapa? ”
Jojo menangis. Lalu cepat-cepat ia menghapus air matanya. ” Minggu depan guru itu pensiun. Beliau tak akan mengajar kami lagi”. Jawabnya sesenggukan.
” Bukankah itu yang kau dan teman-temanmu harapkan ?”
” Mungkin iya, tapi mungkin juga tidak ”.
Pak tua itu terheran-heran dengan jawaban Jojo.
” Mungkin kami akan senang karena tak ada lagi guru killer yang menghukum setiap kami melakukan kesalahan. Tapi kurasa kita semua akan sangat sedih jika kehilangan guru terbaik kami. Guru yang kami banggakan. Guru yang selalu memberikan keteledanan yang arif pada murid-muridnya ”.
” Apa kau juga teman-temanmu membenci gurumu yang kejam itu? ”
Jojo menggeleng,
Pak tua itu meneteskan air mata sembari memegang pundak Jojo, iapun berkata,
” Pasti gurumu itu sangat bahagia karena dicintai murid-muridnya ”.
” Berapa nilai terkecil ujian matematikamu? ” tanyanya kemudian.
” Tidak pernah kurang dari tujuh! ” jawab Jojo pasti.
” Jadi minggu depan adalah hukuman pertamamu? ”
” Benar....”
” Lalu kenapa kau nekat membolos? ”
” Ibu sedang sakit, saya terpaksa berjualan koran dari pagi untuk mendapat uang supaya ibu bisa menebus obat. Saya ingin ibu cepat sembuh. Saya tidak ingin kehilangan orang yang saya sayangi. ”
” Bapakmu masih ada? ”
Jojo menggeleng. ” Bapak sudah meninggal 2 tahun yang lalu karena kecelakaan. Saya merasa bersalah atas kematian bapak.”
Keduanya terdiam. Pak tua itu mengelus kepala Jojo. Kemudian Jojo melanjutkan cerita. ” Bapak meninggal saat hendak menjemputku di kantor polisi. Waktu itu aku dan sepuluh temanku tertangkap polisi ketika sedang tawuran dengan sekolah lain. Kami di gelandang ke kantor polisi karena kami kedapatan membawa senjata tajam juga minuman keras. Bahkan beberapa temanku ada yang membawa sabu-sabu dalam tasnya. Kami di biarkan menginap di tahanan selama 1 minggu oleh guru yang mengurus permasalahan kami. Selama di dalam tahanan tak ada yang menengokku seperti teman-temanku yang lain. Mungkin bapak dan ibu sangat marah hingga tak mau melihatku lagi.
Tiga orang dari kami di keluarkan dari sekolah, dan yang lainnya di skors selama satu bulan. Selama satu bulan itu kami diharuskan membersihkan semua ruang di sekolah. Harus berangkat lebih pagi dan pulang lebih sore dari tukang kebun.
Ibu bilang padaku, bapak sebenarnya tidak mau menjemputku. Katanya malu punya anak tukang tawuran. Namun ibu memaksanya. Dengan hati yang penuh emosi akhirnya bapak berangkat juga. Tidak berapa lama bapak keluar rumah, terdengar berita bapak kecelakaan karena berusaha menerobos palang pintu kereta api. Setelah di larikan ke rumah sakit bapak tidak bisa bertahan hidup. Kata ibu sebelum meninggal bapak memanggil namaku berkali-kali sambil menangis. ”
” Apa kau sempat melihat jenazah bapakmu? ”
” Tidak, saat diberi tahu jenazah bapak sudah di kebumikan. Sejak saat itu ibu jadi sering sakit-sakitan. Rasa bersalahku pun semakin bertambah. Aku berjanji pada ibu kalau aku akan berubah menjadi anak yang penurut. Ibu percaya padaku. Itu yang membuatku bisa mekanjutkan sekolah. Aku berjanji tidak akan membuat ibu kecewa lagi.
Namun karena bapak meninggal, tidak ada lagi yang menopang hidup kami. Akupun membantu ibu mencari biaya sekolah sendiri dengan berjualan koran di hari minggu dan hari libur sekolah. ”
Pak tua itu mengangguk dan menepuk bahu Jojo . Ucapan selamat terlontar darinya. ” Kau sudah mengalahkan dirimu sendiri, dan itu hebat. Kau mampu berdiri setelah terpuruk dalam rasa bersalah yang begitu dalam. Mungkin aku tak kan sanggup jika itu terjadi padaku. ”
Pak tua itu lantas berdiri. Hujan telah reda dan langit sudah terang kembali. Pak tua itu berpamitan. Ia mengeluarkan sebuah amplop dari saku bajunya lalu diberikannya pada Jojo. ” Kau lebih membutuhkan dari pada aku. ” katanya dengan tersenyum. Kemudian ia pergi meninggalkan Jojo yang masih terpaku di tempatnya berdiri.
Dibukanya amplop itu, Jojo pun terperangah melihat isi amplop. Uang yang sangat banyak. Seumur hidup Jojo tak pernah melihat uang sebanyak itu. Jojo pun berlari pulang untuk menemui ibunya. Dengan tersenyum lebar Jojo menghampiri ibunya yang tegolek lemah di tempat tidur. Dia memeluk erat ibunya dan berkata,
” Jojo dapat rejeki Bu! Ibu bisa sembuh, ibu akan sehat kembali. Dan sisanya bisa buat modal ibu buka warung. Jojo bisa melanjutkan sekolah sampai ke perguruan tinggi. Jojo janji, Jojo akan membuat bapak bangga di atas sana. Bapak tidak akan malu lagi punya anak kaya Jojo. Jojo akan membahagiakan ibu. ”
Ibu Jojo menangis terharu dan membalas pelukan Jojo dengan kecupan sayang.
” Ibu tidak bertanya Jojo dapat uang dari mana? ”
” Tidak, ibu percaya sama Jojo. Jojo anak baik. Jojo tidak akan mencuri milik orang lain. Ibu mengenal Jojo dengan sangat baik. Jojo anak ibu yang jujur.”
##############
Seminggu kemudian di sekolah.
Semua anak di dalam kelas tengah ramai membicarakan guru matematika mereka. Mereka semua tersenyum dengan membawa lembar ujian yang di kibar-kibarkan. Bahkan ada yang loncat-loncat kegirangan juga berdiri di atas meja. Hanya Jojo yang tertunduk lemas, berharap sang guru tidak hadir dalam kelas. Namun hal itu tidak mungkin. Jojo semakin cemas ketika mendengar bel mulai pelajaran berbunyi. Anak yang lain segera duduk di bangku masing-masing tanpa banyak bicara.
Sang guru pun datang. Ia mengucapkan salam kepada seluruh isi kelas. Suasana hening yang biasa terjadi berubah menjadi bisik-bisik lirih. Sang guru mengucapkan salam dengan nada pelan dan lembut. Ia juga tak lagi membawa penggaris kayu yang ia pukulkan ke papan tulis. Wajahnya tampak berseri. Senyum mengembang di bibirnya. Hari yang tak biasa dan terasa aneh.
Sang guru berdehem dan menyampaikan pengumuman.
” Minggu kemarin kalian telah menyelesaikan ujian matematika terakhir. Tetapi ada yang belum lulus! ”
Anak-anak terhenyak. Mereka telah mendapatkan nilai memuaskan. Tapi kenapa ada yang tidak lulus. Keringat mengguyur kening Jojo juga teman-teman sekelasnya. ”Harusnya aku membolos lagi hari ini....” batin Jojo. Dia tidak mau teman-temannya ikut mendapat hukuman gara-gara ulahnya.
” Saya tidak akan memanggil anak yang bersangkutan. Saya harap dia berani menunjukkan diri dan siap menerima hukuman! ” kata sang guru lantang.
Anak-anak tertunduk tak tahu apa yang terjadi. Jojo kemudian berdiri sambil mengacungkan tangan. Dengan tetap menunduk, Jojo buka suara.
” Saya Pak! Kemarin saya membolos dari kelas Bapak. Saya siap menerima hukuman. Tapi saya mau hanya saya saja yang di hukum. Jangan libatkan teman-teman yang lain. Mereka sudah melakukan yang terbaik dan mendapatkan nilai yang Bapak harapkan. Jadi hukum saya sendiri saja. ”
Sang guru mengangguk mengerti, ” Baiklah jika itu yang kau mau. Bapak akan mengabulkan permintaanmu. Kau akan di hukum sesuai dengan besarnya kesalahanmu.”
Jojo beranjak dari tempat duduknya menuju lapangan basket. Sepertinya dia sudah paham dengan kebiasaan gurunya itu. Maka iapun segera melepas sepatunya dan berdiri di tengah lapangan yang tersengat sinar matahari. Sang guru melihatnya dari pintu kelas. Teman-temannya pun berebut melihat dari jendela kelas. Sang guru tersenyum dan memerintahkan murid-murid yang lain untuk memanggil Jojo kembali ke kelas. ” Bebaskan temanmu itu ”.
Anak-anak segera berhamburan ke lapangan basket dan membawa Jojo kembali ke dalam kelas. Jojo semakin tak mengerti dengan sikap gurunya. Jojo dan teman-temannya menghadap pada guru mereka.
” Bapak bangga dengan keberanianmu, Bapak salut dengan pendirianmu yang tidak mau melibatkan teman-temanmu dalam menjalani hukuman. Sepertinya Bapak akan menjalani pensiun dengan hati tenang. ”
Anak-anak tersenyum gembira. Juga Jojo.
” Tapi jangan keburu senang dulu. Karena melihat keberanian Jojo , Bapak telah memutuskan untuk menunda pensiun Bapak dengan cepat. Jadi bersiap-siaplah menanti ujian minggu depan. ”
Anak-anak berubah mengeluh. Sang guru mengusap kepala Jojo sembari berkata, ” Ajari teman-temanmu tentang keberanian. Jangan ada lagi yang menundukkan kepala saat Bapak mengajar.”
Jojo mengangguk pasti. Dia berjanji kepada gurunya itu akan mengajak teman-temannya untuk lebih berani bertanggung jawab atas segala perilaku mereka baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah.
Siang itu langit terang namun hujan rintik-rintik jatuh membawa kedamaian. Jojo berlari menuju lapangan basket dan mengajak teman-temannya menikmati hujan. Terluap sudah kegembiraan yang selama ini terpendam. Seperti rumput yang kembali menghijau setelah tersiram hujan.
##########

Baca Selengkapnya ......

Sabtu, 20 November 2010

Kanzashi Flower

Awalnya aq gak tau pa itu kanzashi flower, ternyata kanzashi itu bunga yang dipakai oleh para Geisha Jepang sebagai penghias rambut. Pada perkembangannya kanzashi gak cuma buat penghias rambut aja. Tapi bisa menjadi aksesoris baju, tas bahkan gelang , kalung dan anting- anting.
Saking penasarannya, aq langsung cari tau info tentang si Kanzashi ini. Aq juga dah liat video tutorialnya. Pas liat sih kayaknya seru banget! tapi pas coba bikin sendiri..... susah ya ternyata :(
Palagi kalo rangkaian Kanzashi yang di jahit pake tangan.... hasilnya amburadul!!!! gak simetris sama sekali.
Sayangnya aq blum bisa tampilin hasil Kanzashi yang udah q buat.... Jd aq ambil dari koleksi foto yang aq ambil dari tutorial kanzashi ya....
makasih udah mengizinkan mengcopy.....

Baca Selengkapnya ......

Jumat, 12 November 2010

Bintang

Suatu malam aku tidak bisa tidur, rasanya seperti ada yang menahanku untuk tidak tidur. Entah apa, aku jadi merasa sendirian di malam yang sunyi. Semua orang yang ada di rumahku telah nyenyak tidur di balik selimut.
Malam itu aku melihat setitik cahaya terang dari salah satu genteng kamarku yang terbuat dari kaca. Langit - langit kamarku memang tidak berplafon, jadi di balik genteng kaca itu aku bisa melihat malam yang penuh bintang juga bulan yang bersinar. Cantik.
Malam itu bulan tak muncul, hanya sekumpulan kecil bintang yang berkelip temaram.Melihat cahayanya yang amat indah, aku berkhayal seandainya aku bisa menggapai bintang itu betapa senangnya hatiku. Seandainya dalam hidupku aku mempunyai satu bintang saja dari langit itu untuk menemaniku. Di saat aku tidur sendirian, di saat aku sedang menangis, di saat aku ingin berbagi cerita kejadian - kejadian setiap hariku.
Namun tiba - tiba awan muncul seperti kabut tipis yang menutupi bintangku. Perlahan cahayanya meredup. Aku memanggil bintang itu agar tidak pergi meninggalkan aku di malam yang sendirian. Tapi ia tetap pergi. Sedih hatiku tak terasa ada air mata menetes dari ujung mataku. Aku berusaha menggapai bintang itu. Aku ingin memeluknya, melindungi cahayanya agar tetap bersinar sampai awan yang menyelimutinya hilang.
Entah apa yang terjadi saat itu, aku pun tertidur dengan tangan seperti memeluk sesuatu. Lelapnya tidurku hingga aku bermimpi. Dalam mimpiku aku menggenggam sesuatu yang bercahaya terang. Aku mendekapnya erat di dadaku. Sambil tersenyum aku terus memeluk cahaya itu. Hingga pagi datang aku tetap tidur dengan tangan seperti memeluk sesuatu.
Sejak saat itu aku terus memperhatikan bintang jika malam tiba. Mungkinkah yang kupeluk dalam mimpi itu bintang?

Baca Selengkapnya ......

Rabu, 10 November 2010

You're Beautiful (OST) - Without Words (Park Shin Hye) w/ Simple Romanji...

Baca Selengkapnya ......

Bintang

 

Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya. Terdapat bintang semu dan bintang nyata. Bintang semu adalah bintang yang tidak menghasilkan cahaya sendiri, tetapi memantulkan cahaya yang diterima dari bintang lain. Bintang nyata adalah bintang yang menghasilkan cahaya sendiri. Secara umum sebutan bintang adalah objek luar angkasa yang menghasilkan cahaya sendiri (bintang nyata).

Baca Selengkapnya ......